Seminar Nasional TOI ke-55 diselenggarakan oleh Universitas Tidar Magelang bekerja sama dengan Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia. Acara diselenggarakan di Grand Artos Hotel and Convention Magelang pada tanggal 17-18 Oktober 2018. Kajian untuk semnastoi kali ini difokuskan pada Tumbuhan Kelembak (Rheum officinale) dan Tumbuhan Nagasari (Mesua ferrea) dan review pada Tanaman Pare (Momordica charantia).
Acara ini sedianya dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K). Akan tetapi, beliau mempunyai agenda lain yang lebih penting dan mendesak, sehingga diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K)., MARS., DTM&H, DTCE. Keynote speaker acara ini adalah Dra. Rr. Maya Gustina Andarini, Apt., M.Sc., Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik yang diwakili oleh Kepala BPOM Daerah Istimewa Yogyakarta, Dra Rustyawati,Apt,M.Kes,Epid. Sedangkan pembicara untuk plenary session adalah Dra. Riana Saur Sitorus, Apt. dari Gabungan Pengusaha Jamu; Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia praktisi dari Bidang Kedokteran; Sutanto Mendut (Presiden 5 gunung) sebagai perwakilan dari Budayawan; dan Ir. Yuni Astuti M.A. dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah; serta Prof. Dr. Gemini Alam, MS., Apt. yang memberikan review seputar tanaman pare. Acara juga dihadiri wakil walikota Magelang, Dra. Windarti Agustina.
Topik yang disampaikan oleh Perwakilan BPOM adalah “Terobosan regulasi Badan POM dalam pengembangan obat tradisional di Indonesia”. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 6 tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, maka Prioritas BPOM yaitu: Pengembangan bahan baku obat, produk biologi, dan fitofarmaka. Beberapa terobosan regulasi dalam mendukung pengembangan obat tradisional:
- Kebijakan pengembangan bentuk sediaan produk Obat Tradisional;
- Kebijakan pengembangan proses ekstraksi dan fraksinasi yang menggunakan pelarut selain etanol dan air;
- Kebijakan pengembangan pedoman klaim produk Obat Tradisional;
- Kebijakan pemanfaatan teknologi iradiasi produk Obat Tradisional;
- Kebijakan pengembangan pedoman persyaratan mutu produk Obat Tradisional berbasis minyak;
- Kebijakan penerapan CPOTB secara bertahap.
Acara ini diikuti oleh 68 peserta dari kelompok presenter oral dan 24 peserta presenter poster. Penelitian-penelitian ini dikelompokkan menjadi 4, yaitu fitofarmaka, pengolahan pasca panen, budidaya, dan eksplorasi. Materia medica sendiri mengirimkan pemakalah oral yang mempresentasikan penelitian berjudul “Pemanfaatan sinar UV untuk meningkatkan mutu serbuk temugiring (Curcuma heyneana) yang dipresentasikan oleh Siti Mudaliana, S.Si., M.Sc. dan Selvy Anggraeni, Amd.Farm.