SEMINAR NASIONAL POKJANASTOI KE-55: MERAWAT TUMBUHAN OBAT MENUAI MANFAAT

Seminar Nasional TOI ke-55 diselenggarakan oleh Universitas Tidar Magelang bekerja sama dengan Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia. Acara diselenggarakan di Grand Artos Hotel and Convention Magelang pada tanggal 17-18 Oktober 2018. Kajian untuk semnastoi kali ini difokuskan pada Tumbuhan Kelembak (Rheum officinale) dan Tumbuhan Nagasari (Mesua ferrea) dan review pada Tanaman Pare (Momordica charantia).

Acara ini sedianya dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K). Akan tetapi, beliau mempunyai agenda lain yang lebih penting dan mendesak, sehingga diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K)., MARS., DTM&H, DTCE. Keynote speaker acara ini adalah Dra. Rr. Maya Gustina Andarini, Apt., M.Sc., Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik yang diwakili oleh Kepala BPOM Daerah Istimewa Yogyakarta, Dra Rustyawati,Apt,M.Kes,Epid. Sedangkan pembicara untuk plenary session adalah Dra. Riana Saur Sitorus, Apt. dari Gabungan Pengusaha Jamu; Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia praktisi dari Bidang Kedokteran; Sutanto Mendut (Presiden 5 gunung) sebagai perwakilan dari Budayawan; dan Ir. Yuni Astuti M.A. dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah; serta Prof. Dr. Gemini Alam, MS., Apt. yang memberikan review seputar tanaman pare. Acara juga dihadiri wakil walikota Magelang, Dra. Windarti Agustina.

Topik yang disampaikan oleh Perwakilan BPOM adalah “Terobosan regulasi Badan POM dalam pengembangan obat tradisional di Indonesia”. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 6 tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, maka Prioritas BPOM yaitu: Pengembangan bahan baku obat, produk biologi, dan fitofarmaka. Beberapa terobosan regulasi dalam mendukung pengembangan obat tradisional:

  1. Kebijakan pengembangan bentuk sediaan produk Obat Tradisional;
  2. Kebijakan pengembangan proses ekstraksi dan fraksinasi yang menggunakan pelarut selain etanol dan air;
  3. Kebijakan pengembangan pedoman klaim produk Obat Tradisional;
  4. Kebijakan pemanfaatan teknologi iradiasi produk Obat Tradisional;
  5. Kebijakan pengembangan pedoman persyaratan mutu produk Obat Tradisional berbasis minyak;
  6. Kebijakan penerapan CPOTB secara bertahap.

Acara ini diikuti oleh 68 peserta dari kelompok presenter oral dan 24 peserta presenter poster. Penelitian-penelitian ini dikelompokkan menjadi 4, yaitu fitofarmaka, pengolahan pasca panen, budidaya, dan eksplorasi. Materia medica sendiri mengirimkan pemakalah oral yang mempresentasikan penelitian berjudul “Pemanfaatan sinar UV untuk meningkatkan mutu serbuk temugiring (Curcuma heyneana) yang dipresentasikan oleh Siti Mudaliana, S.Si., M.Sc. dan Selvy Anggraeni, Amd.Farm.

Dipublikasi di Tak Berkategori | Meninggalkan komentar

Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman

UPT Materia Medica Batu mempunyai fasilitas untuk budidaya tanaman, baik konvensional maupun secara in vitro.

Pada pembiakan secara in vitro, bisa didapatkan bibit unggul, bebas penyakit, seragam, dan dalam jumlah banyak. Pembiakan juga cukup menggunakan jaringan tanaman yang meristematis, misal dari pucuk atau tunas. Dari satu bagian tanaman ini bisa ditumbuhkan menjadi satu tanaman utuh yang baru. Selanjutnya tanaman utuh yang baru ini bisa “dipotong-potong” menjadi banyak tanaman yang baru lagi.

Fasilitas laboratorium kultur jaringan tanaman UPT Materia Medica Batu:

  • 6 buah laminar air flow (LAF)
  • Autoklaf otomatis, berbagai kapasitas
  • Oven kapasitas besar, untuk pengering maupun sterilisasi kering
  • glass beads sterilizer
  • flameboy pistol sterilizing
  • 50 buah bioreaktor
  • Incubator, berbagai ukuran
  • Shaker
  • Magnetic stirer
  • dll

Dengan didukung tenaga teknis dan peralatan yang mumpuni, maka materia medica batu mengadakan pelatihan dalam mikropropagasi tanaman/ pelatihan kultur jaringan tanaman. Untuk informasi, bisa dilihat di brosur di bawah ini atau kontak WA/telp/SMS: Siti (081280121028).

brosur kultur.jpg

Dipublikasi di Tak Berkategori | Meninggalkan komentar

Lomba Jamu Gendong

UPT MMB mengadakan Lomba Jamu Gendong Tingkat Provinsi (Jawa Timur)

Kapan?

5 Juli 2018 (Technical meeting 4 Juli 2018)

 

Di Mana?

UPT Materia Medica Batu, Jalan Lahor No. 87 Kota Batu

 

Apa jenis jamu yang diperlombakan?

  1. Jamu pereda nyeri (pegel linu)
  2. Jamu pelangsing

 

Bila berminat ke mana harus mendaftar?

UPT MMB (0341 593396)

Selvy (085875697649)
Febri (081335557705)

 

Apakah ada biaya?

Ada biaya pendaftaran sebesar Rp50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah).

Dengan Rp50.000,- tersebut peserta akan mendapatkan snack, makan siang, dan timbangan digital.

 

Siapa yang boleh berpartisipasi?

Siapa saja bisa berpartisipasi. Kategori lomba dibagi 2: Umum dan Pelajar

 

Reward?

Tentu saja tiap lomba ada hadiahnya. Bersiaplah menjadi 20 orang pemenang dengan total hadiah Rp41.000.000,00 (Empat Puluh Satu Juta Rupiah)

 

IMG-20180518-WA0004

Dipublikasi di Tak Berkategori | Meninggalkan komentar

Telah dibuka Klinik “Rumah Sehat” Materia Medica Batu

JANGAN RAGU MANFAATKAN JAMU UNTUK SEHATKAN BANGSAMU

Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, UPT Materia Medica Batu membuka klinik saintifikasi jamu “Rumah Sehat”. Klinik ini bertempat di lingkungan UPT Materia Medica, Jl. Lahor no.87 Kota Batu.

Brosur Rumah Sehat

Dipublikasi di KLINIK, Saintifikasi Jamu | Tag , , , , , , | Meninggalkan komentar

AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA MENGIKUTI PELATIHAN DI UPT MATERIA MEDICA BATU PADA 27-29 MEI 2015 SERTA 3-5 JUNI 2015

Sebanyak 66 orang peserta dari Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya mengikuti pelatihan mengenai tanaman obat tradisional di UPT Materia Medica Batu. Pelatihan dibagi ke dalam 2 gelombang, masing-masing dilakukan selama 3 hari, yaitu pada 27-29 Mei 2015 serta 3-5 Juni 2015. Masing-masing gelombang diikuti oleh 31 orang mahasiswa kebidanan dan 2 orang dosen pendamping.

AKBID 1

Pelatihan hari pertama diawali dengan registrasi pada pukul 10.30 – 10.50 WIB. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari dosen pendamping Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya, kemudian pengarahan dan pembukaan pelatihan singkat oleh Kepala UPT Materia Medica Batu. Sebelum pelatihan dilakukan, peserta terlebih dahulu mengerjakan pre test (untuk mengetahui pengetahuan awal peserta mengenai tanaman obat). Materi dalam ruangan yang pertama disampaikan oleh Ibu Unik Purwaningtyas, S.KM., yaitu mengenai pemanfaatan obat berkhasiat, aman, dan berkualitas. Selanjutnya pukul 12.30 – 13.30 peserta diberi waktu untuk beristirahat. Materi selanjutnya yaitu mengenai pengenalan budidaya tanaman obat, praktik/demo budidaya tanaman obat, pengenalan tanaman obat secara langsung, hingga materi prinsip pembuatan simplisia serta penjelasan persiapan praktik pembuatan simplisia. Pelatihan hari pertama berakhir pukul 16.00 WIB.

AKBID 2

Pada hari kedua, pelatihan berlangsung pada pukul 08.00 – 15.30 WIB. Pelatihan hari kedua diawali praktik langsung pembuatan simplisia (milai dari sortasi basah, pencucian, penjemuran, sortasi kering). Dalam praktikum ini peserta dibagi menjadi dua kelompok, agar lebih efektif dalam pemberian materi dan penjelasan tahap pembuatannya. Kemudian praktik pengemasan dan penyimpanan simplisia (penimbangan simplisia kering, serbuk, pelabelan, penyimpanan, hingga penulisan kartu stok. Pelatihan dilanjutkan dengan identifikasi simplisia. Dalam identifikasi ini peserta mendapatkan contoh 5 tanaman obat segar, 5 simplisia kering, dan 5 simplisia serbuk. Setelah peserta beristirahat, materi yang diberikan yaitu pemanfaatan tanaman obat untuk ibu dan anak, penjelasan persiapan praktik pengolahan tanaman obat (pembuatan sari atau ekstrak tanaman obat, pembuatan instan, pembuatan minuman segar serbat lidah buaya, hingga teknik meracik jamu).

AKBID 3

Pelatihan hari ketiga dimulai pada pukul 08.00, dengan diawali praktik pembuatan instan, kemudian dilanjutkan praktik pembuatan minuman segar serbat lidah buaya; praktik pembuatan infusa, dekokta, serta rebusan; praktik menyari (menggunakan parutan dan tumbukan); praktik maserasi dan perkolasi; serta praktik meracik jamu. Setelah peserta beristirahat, acara dianjutkan dengan post test (untuk mengetahui keberhasilan pelatihan), kemudian dilanjutkan dengan penutupan pada pukul 15.00 WIB.

AKBID 4

Dipublikasi di Pelatihan | Tag , , , | Meninggalkan komentar

Materia Medica Batu akan Segera Memiliki Herbalmart: Perpaduan Tempat Display, Museum, dan Pusat Penjualan

Materia Medica Batu saat ini dalam proses mendirikan sebuah gedung baru yang menyediakan berbagai produk olahan tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Pusat penyedia produk olahan tanaman obat ini dinamakan “HERBAL MART”. Beberapa tahap persiapan pembangunan telah dilakukan, termasuk rapat pembangunan HERBAL MART dengan kontraktor hingga proses awal pembangunan gedung.

HERBAL MART berlokasi di dalam kompleks kantor Materia Medica Batu yang terletak di kawasan Desa Pesanggrahan, tepatnya di Jl. Lahor No. 87 Batu.

Gedung Herbalmart

Gedung Herbalmart

HERBAL MART nantinya menyediakan berbagai jenis jamu produk jamu, instan, simplisia, kapsul, permen, dan sabun yang terbuat dari tanaman obat, yang telah terbukti secara empiris, maupun jamu hasil penelitian klinis yang telah ter-saintifikasi, hingga posisi jamu bisa sejajar dengan obat keluaran pabrik farmasi.

Dengan adanya HERBAL MART, sebagai bagian dari UPT Materia Medica Batu, masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa Timur pada khususnya nantinya dapat dengan mudah memperoleh khasiat jamu maupun berbagai produk olahan tanaman obat yang bisa dipertanggungjawabkan dan diproduksi secara baik dan benar.

Dipublikasi di herbalmart, profil | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

MATERIA MEDICA BATU Mengadakan Sosialisasi Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Alam bagi Guru SD (Guru UKS) se-Jawa Timur

Salah satu kegiatan rutin dari Materia Medica Batu, sebagai salah satu UPT dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, yaitu melaksanakan kegiatan Sosialisasi Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Alam. Pada tahun 2015 ini, sosialisasi mengenai tanaman obat ini ditujukan bagi Guru SD (Guru UKS) se-Jawa Timur. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur, sosialisasi telah berhasil dilaksanakan di sebanyak 20 Kabupaten/Kota.  Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah melestarikan warisan budaya leluhur berupa pengobatan tradisional atau budaya minum jamu di kalangan generasi muda.

Sosialisasi tersebut juga dilatarbelakangi oleh karena negara kita ini memliki lebih dari 7000 spesies tanaman obat yang digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk penyembuhan, pemulihan dan pencegahan penyakit. Lebih dari 950 tanaman obat telah terbukti berkhasiat, dan 283 tanaman obat telah tercatat secara resmi digunakan sebagai bahan jamu atau obat tradisional. Sebagaimana telah kita ketahui saat ini trend pemanfaatan tumbuhan obat sebagai alternatif pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan di masyarakat semakin meningkat, baik berupa tanaman segar maupun yang telah diolah dan dikemas dalam wadah yang praktis.  Akan tetapi sering pula kita mendengar dan mengetahui beberapa kasus penggunaan obat tradisional yang tidak bertanggung jawab dan mengakibatkan kematian atau keracunan.

Seiring dengan perkembangan penelitian tanaman obat, Institusi Pemerintah bersama dengan Institusi Swasta telah banyak melakukan penggalian bidang tanaman obat. Banyak hasil penelitian tanaman obat yang telah dijadikan dasar dalam pembuatan produk obat oleh industri obat tradisional (baik itu dalam kategori Jamu, Jamu Herbal Terstandar, maupun Jamu Fitofarmaka) yang oleh Badan POM Jakarta telah disetujui. Kenyataan yang terjadi di lapangan, sebagian besar dari generasi muda kita saat ini kurang peduli akan tanaman obat. Generasi muda cenderung tidak pernah memanfaatkan obat tradisional sebagai upaya pencegahan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya upaya pelestarian budaya bangsa, berupa kebiasaan minum jamu di kalangan generasi muda.

Sehubungan dengan hal tersebut, UPT Materia Medica sebagai salah satu UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang mempunyai tugas pokok dan fungsi penyuluhan dan pengelolaan tanaman obat, berkewajiban melaksanakan sosialisasi hasil penelitian tanaman obat dan perkembangan pemanfaatannya bagi Guru UKS sebagai pembina siswa di lingkungan sekolah masing-masing.

Tujuan umum dilaksanakannya sosialisasi ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang pemanfaatan tumbuhan obat alam. Sedangkan tujuan khususnya yaitu menyamakan persepsi tentang tumbuhan obat serta meningkatkan pengetahuan peserta tentang cara pemanfaatan tumbuhan obat secara baik dan benar.

Sosialisasi pada tahun 2015 ini dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan (12 Februari 2015), Kota Mojokerto (17 Februari 2015), Kabupaten Mojokerto (18 Februari 2015), Kota Pasuruan (20 Februari 2015),          Kabupaten Gresik (2 Marert 2015), Kabupaten Bojonegoro (10 Maret 2015), Kabupaten Lamongan (11 Maret 2015), Kabupaten Jombang (17 Maret 2015), Kota Blitar (19 Maret 2015), Kota Surabaya (2 April 2015),         Kabupaten Blitar (7 April 2015),  Kota Madiun (8 AprIL 2015), Kabupaten Madiun (9 April 2015), Kabupaten Tulungagung (14 April 2015),           Kabupaten Sidoarjo (23 April 2015),  Kabupaten Sampang (29 April 2015), Kabupaten Kediri (13 Mei 2015), Kota Kediri (12 Mei 2015),  Kabupaten Bangkalan (19 Mei 2015), serta Kabupaten Jember (22 Mei 2015).

Materi yang disampaikan pada kegiatan sosialisasi tersebut antara lain Profil dari UPT Materia Medica Batu, Prospek Jamu di Masa Datang, Informasi Perkembangan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Alam untuk Kesehatan, Prospek Jamu di Masa Depan, Cara Memanfaatkan Tanaman Obat yang Baik dan Benar, Foto berbagai Macam Tanaman Obat, serta Informasi lain tentang obat tradisional. Metode penyampaian materi adalah dengan ceramah, kemudian dilanjutkan tanya jawab.

sosialisasi

Para peserta yang terdiri dari 20 orang guru UKS SD Negeri/MI/Swasta pada tiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur (total peserta 400 orang), sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. Misalnya Apakah benar jika sering mengonsumsi jamu maka akan terkena penyakit ginjal?Apakah jika mengonsumsi suatu jenis tanaman obat, dapat memiliki efek negatif pada tubuh?Apakah nama tanaman obat bisa berbeda dari satu daerah dengan daerah lain?Tanaman obat apa saja yang dapat mengobat diabetes mellitus? Dan masih banyak pertanyaan lain yang sangat antusias disampaikan oleh para peserta.

Selain itu, seluruh peserta juga mendapat fasilitas snack, makan siang, map, alat tulis, foto kopi materi mengenai profil Materia Medica Batu dan cara memanfaatkan tanaman obat dengan baik dan benar, serta CD yang berisi materi sosialisasi dan foto beberapa tanaman obat. Diharapkan setelah mengikuti sosialisasi ini, para peserta diharapkan dapat menginformasikan pengetahuan tentang tanaman obat dan pemanfaatannya secara benar kepada peserta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dipublikasi di Sosialisasi | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

Lomba Pembuatan Film Pendek untuk Mahasiswa/Pelajar dengan Total Hadiah Rp10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah)

Tema Lomba:

Jamu Untuk Bangsaku

 

Jenis Lomba:

Kompetisi Film Pendek (Short Movie Competition)

 

Tujuan :                           

  1. Memberikan pemahaman pentingnya minuman tradisional dalam hal ini jamu dengan segala manfaatnya bagi pelajar dan mahasiswa melalui media film.
  2. Menanamkan kebanggaan terhadap produk lokal sebagai ramuan alternatif yang bisa dipertanggung jawabkan secara medis melalui media film.
  3. Memberikan pemahaman jamu menjadi salah satu ciri atau kekhasan bangsa Indonesia melalui media film.

Segmentasi:                  

Pelajar SMA sederajad dan mahasiswa semua jurusan

Syarat :                            

  1. Perorangan atau kelompok beranggotakan 3-5 orang.
  2. Pelajar SMA/SMK/MAN dan tingkat yang sederajat.
  3. Mahasiswa semua jurusan.
  4. Masih aktif menjadi pelajar/ mahasiswa di Lembaga Pendidikan terkait,
    dibuktikan dengan kartu pelajar atau kartu mahasiswa.
  5. Peserta melakukan registrasi melalui email materiamedicabatu@yahoo.co.id dengan mengirimkan FORMULIR LOMBA FILM PENDEK atau mengisi form di sini.
  6. Memilih salah satu Isu yang telah disediakan.

Ketentuan Umum :    

  • Media                               :   Film Pendek
  • Durasi                               :   3 – 5 menit
  • Kualitas                            :   High Definition (HD)
  • Ukuran File                     :   Maksimal 1 GB
  • Alat                                    :   Bebas, bisa memakai Kamera Profesionl, DSLR, HP, dll
  • Isu                                      :
  1. Jamu dan Pembuatnya
  2. Jamu dan Penjualnya
  3. Jamu dan Penikmatnya

 

Ketentuan Khusus :       

  1. Semua materi video, photo atau audio adalah hasil yang diproduksi sendiri (orisinal)
  2. Tidak diperbolehkan menggunakan footage atau video courtesy dari sumber manapun
  3. Tidak menggunakan source audio, musik, backsound dari pihak manapun, tanpa ada ijin tertulis dan atau  legalitas yang bisa dipertanggungjawabkan.

 

Pengumpulan karya   :  

  1. Peserta mengupload karya ke youtube
  2. Menuliskan caption Judul karya, nama sutradara
  3. Menuliskan sinopsis cerita

Prosedur Pengumpulan Karya :

  • Submit alamat URL video di youtube di sini.
  • Peserta mengirim soft copy berupa file .MP4 atau .AVI ke sekretariat berupa DVD, disertai dengan:

Alamat  url (Youtube)   :

Judul Karya                     :

Nama peserta                  :

Batas Pengumpulan Karya:
Paling lambat diterima panitia pada Sabtu, 31 Oktober 2015 pukul 23.59 WIB

Kriteria Penilaian        :
1. Aspek kreatifitas dalam menyampaikan pesan
2. Aspek Kesesuaian film pendek dengan tema dan isu yang diangkat
3. Aspek estetik dalam eksekusi produksinya

Hadiah
Juara I: Rp4.000.000
Juara II: Rp3.000.000
Juara III: Rp2.000.000
Juara Favorit: Rp1.000.000

Dewan Juri:
1. Akademisi
2. Praktisi Perfilman
3. UPT Materia Medica

Dipublikasi di film, film pendek, kompetisi, Lomba, lomba film pendek | Tag , , , , , | Meninggalkan komentar

Ekstraksi: Proses untuk menarik bahan aktif dari dalam tanaman obat

Tanaman merupakan salah satu sumber senyawa kimia yang penting dalam pengobatan. Umumnya senyawa kimia berupa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,flavonoid,fenolik,terpenoid,steroid dan lain-lain. Dalam pemanfaatannya kita dapat mengambil seluruh zat yang terdapat pada bahan Tanaman atau diambil beberapa zat yang dibutuhkan saja.Untuk dapat mengambil atau memperoleh zat tersebut dapat dilakaukan dengan berbagai proses salah satunya yaitu dengan proses Ekstraksi. Berikut sekilas tentang Prinsip Berbagai macam metode Ekstraksi dari fasilitas yang di miliki oleh UPT Materia Medica Batu:

Prinsip Maserasi

Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar terlindung dari cahaya. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan menggunakan mesin pengaduk dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.

Prinsip Soxlhletasi

Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

Prinsip Rotavapor

Proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki, maka UPT Materia Medica Batu akan menjadi jembatan Pengembangan Ilmu khususnya Ilmu Tanaman Obat Asli Indonesia bagi seluruh Lapisan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Visi UPT Materia Medica Batu yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yaitu menjadi terdepan dalam bidang pengembangan Tanaman Obat Asli Indonesia (TOI) khususnya di Jawa Timur dan umumnya di Indonesia Timur.

Dipublikasi di Pengolahan pasca panen | Tag , , , | Meninggalkan komentar

Instan: Minum jamu tanpa rasa pahit

Tanaman obat bisa diolah menjadi berbagai produk untuk siap dikonsumsi, di antaranya adalah dijadikan serbuk, instan, ekstrak, dll. Serbuk merupakan bagian tertentu dari tanaman yang dikeringkan kemudian digiling dengan ukuran tertentu. Instan merupakan sari dari tanaman obat yang diolah menjadi kristal dengan bantuan gula. Sedangkan untuk ekstrak, tanaman obat diambil bahan aktifnya saja dengan metode ekstraksi tertentu, kemudian dikemas dalam bentuk tablet/ kapsul/ sirup.

UPT Materia Medica Batu memproduksi jamu racikan serbuk, instan, dan ekstrak. Instan diproduksi untuk siapa saja. Tetapi khusus untuk yang tidak bisa minum jamu karena pahit, instan merupakan pilihan yang tepat. Untuk jenis instan, kami memproduksi  13 jenis tanaman obat yang sudah diolah dan siap minum. Ke-13 instan tersebut adalah:

  1. Alang-alang : Menurunkan asam urat
  2. Jahe : Melancarkan peredaran darah,  mengurangi perut kembung
  3. Jati belanda : Melangsingkan
  4. Kayu rapet : Merampingkan tubuh, mengurangi keputihan
  5. Keningar : Meredakan rematik
  6. Kunci suruh : Mengurangi keputihan
  7. Kunci : Meredakan keram perut
  8. Lidah buaya : Peremajaan kulit, sesak napas, sembelit
  9. Akar seledri : Menurunkan kolesterol
  10. Sembunglegi : Menurunkan hipertensi
  11. Temulawak : Menambah napsu makan, memperbaiki fungsi hati
  12. Temu putih : Mencegah kanker
  13. Temumangga : Mengencangkan rahim
Dipublikasi di Tak Berkategori | Tag , , , | Meninggalkan komentar

Musim pancaroba: mari minum jamu

Peralihan musim seperti sekarang ini, atau biasa disebut pancaroba, pasti diikuti dengan mewabahnya batuk dan pilek. Bangsa Indonesia sendiri secara turun-temurun sudah mempunyai cara untuk mengatasi hal ini, misalnya untuk batuk sudah diresepkan air perasan jeruk nipis atau jahe untuk menghangatkan. Jika ingin mendapatkan manfaat yang lebih, maka jamu dari Materia Medica patut dicoba.

Untuk batuk, kami punya racikan dengan komposisi sebagai berikut:

  • Kayu legi
  • Juanti/ tongwe
  • Doro upas
  • Adas hitam
  • Pulosari
  • Mentol
  • Saga manis
  • Kencur
  • Jahe
  • Kayu angin
  • Jarong
  • Lempuyang
  • Cabe
  • Kapulaga

jamu batuk-pilekSedangkan, untuk pilek, kami mempunyai resep warisan leluhur, selokarang, yang ampuh mengatasi pilek, tanpa pengawet, aman, alami, dan menyehatkan badan. Komposisi selo karang adalah:

  • Cabe
  • Lempuyang
  • Jahe
  • Mesoyi
  • Meniran
  • Temulawak
  • Temu ireng
  • Kedawung
  • Bawang putih
  • Kapulaga
  • Bung apus
  • Cengkeh
  • Sembung legi
  • Sri gading
  • Merica hitam
  • Adas putih
  • Pulosari
  • Laos
  • Kencur
  • Tumbar
  • Mentol
  • Gadung cina
  • Jokeling
  • Seprantu
  • Sidowayah
  • Jinten hitam
Dipublikasi di Saintifikasi Jamu | Tag , , , , , , | Meninggalkan komentar